Hacker Rusia Ancam akan Bobol Jaringan Komputer di Seluruh Dunia - Kemampuan para peretas asal Rusia dalam melancarkan serangan siber tidak perlu diragukan lagi. Baru-baru ini Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Gedung Putih, Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Intelijen Inggris (MI6) mengeluarkan peringatan resmi bahwa para hacker asal Rusia akan melakukan serangan siber secara masif ke seluruh dunia pada tahun ini.
Pemerintah AS dan Inggris telah memonitor gerak gerik dan pola ancaman peretas asal Rusia. Ironisnya, para hacker Rusia akan menyerang segala macam perangkat teknologi termasuk smartphone, komputer dan server untuk tujuan mata-mata dan sabotase.
“Hacker ini tidak mengenal jenis perangkat dan mereka akan membajak apa saja demi melancarkan misi jahat,” kata Rob Joyce (Koordinator Keamanan Siber Gedung Putih).
Ciaran Martin (Kepala National Cyber Security Centre Inggris) mengatakan serangan siber asal Rusia mengincar sektor energi di Inggris dan militer Rusia adalah aktor serangan ransomware besar-besaran pada 2017. Serangan ransomware NotPetya tersebut menargetkan perusahaan lembaga keuangan, dan pemerintah Ukraina.
“Rusia memang musuh berat dalam dunia siber. Jangan biarkan mereka mengambil alih kontrol konektivitas,” ujarnya.
Serangan siber asal Rusia telah mengakibatkan kerusakan sistem di sejumlah perusahaan termasuk Maersk, FedEx, dan Merck. Bahkan, Maersk merugi hingga 300 juta dolar Amerika Serikat.
“Kremlin telah menempatkan Rusia sebagai oposisi Barat. Kami meminta Rusia untuk menjadi anggota masyarakat internasional daripada diam-diam mencoba melakukan pelemahan,” kata Tariq Ahmad (Menteri Penerbangan Inggris).
Rusia pun membantah tuduhan AS dan Inggris soal keterlibatan serangan siber NotPetya di Ukraina.
“Mereka tidak punya cukup bukti. Apa yang mereka lakukan hanyalah rangkaian kampanye Russophobic atau fobia terhadap Rusia. Kami merasa dirugikan,” kata Dmitry Peskov (Juru Bicara Kremlin) seperti dilansir AFP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar