Studi Sebut Tak Ada Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Studi Sebut Tak Ada Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama - Arti jatuh hati pada pandangan pertama sudah demikian diketahui. Peristiwa ini dipandang seperti perasaan cinta sangat agung yang sempat ada. 

Coba lihat cerita cinta Romeo serta Juliet. Dalam film Romeo+Juliet, diceritakan kedua-duanya disandingkan dalam suatu pesta yang diselenggarakan didalam rumah keluarga Capullet. Mereka tidak menyengaja berjumpa pandang waktu kedua-duanya saling menyendiri sambil memerhatikan ikan-ikan cantik di akuarium besar punya keluarga Capullet. Tidak butuh menanti waktu lama, kedua-duanya lalu sama-sama jatuh hati. 

Cerita cinta pada pandangan pertama tetap terdengar romantis. Akan tetapi, faktanya cinta type ini miliki peluang yang tambah lebih kecil untuk menuju cinta sejati. 

Suatu riset yang diterbitkan dalam Journal of the International Associations for Relationship Research temukan jika cinta pada pandangan pertama lebih mendekati nafsu belaka. 

Untuk di ketahui, selama ini cuma dikit riset ilmiah yang dapat menunjukkan jika cinta pada pandangan pertama betul-betul riil. 

Beberapa periset memakai tiga basis riset, termasuk juga studi laboratorium, studi daring, serta memonitor beberapa agenda kencan subyek riset. Sekitar 400 orang di Jerman serta Belanda jadi subyek dalam riset ini. 

Awal mulanya, beberapa periset terlebih dulu memberikan laporan apa beberapa subyek riset sempat mempunyai pengalaman cinta pada pandangan pertama ataukah tidak. Subyek riset juga mencatat beberapa faktor yang membuat mereka tertarik dengan seorang. Diluar itu, mereka juga disuruh untuk memberi deskripsi perasaan mereka mengenai ide keintiman, ketertarikan fisik, prinsip, serta gairah. 

Akhirnya tunjukkan jika 32 dari subyek riset alami cinta pada pandangan pertama. Akan tetapi, tidak diketemukan ada korelasi kuat pada perasaan itu dengan beberapa bagian spesifik dari cinta seperti prinsip serta keintiman. Cinta pada pandangan pertama nampaknya berjalan bersama-sama dengan cuma memperhitungkan jika seorang menarik dengan fisik. 

"Cinta pada pandangan pertama yang diketemukan pada subyek riset tidak disertai oleh gairah tinggi, keintiman, serta prinsip. Itu cuma didorong oleh daya tarik fisik," catat riset itu menukil How Stuff Works. Selanjutnya, beberapa periset di University of Groningen, Belanda itu menyampaikan jika cinta pada pandangan pertama lebih mengacu pada daya tarik awal yang kuat. 

Seseorang ahli psikologi jalinan, Caitlin Bergstein, mensupport hasil riset itu. Diakuinya jika cinta pada pandangan pertama hanya reaksi biologis dari nafsu serta ketertarikan semata-mata. "Nafsu instant ini umumnya tidak berhasil secara cepat," katanya, mencuplik Byrdie. 

Akan tetapi, bukan lalu cinta pada pandangan pertama salah 100%. Menurut Bergstein, cinta pada pandangan pertama dapat jadi babak awal dari cinta sejati. "Untuk betul-betul menyukai seorang, Anda mesti betul-betul kenal mereka," tuturnya. Toh, apalagi jalinan asmara periode panjang perlu waktu untuk berkembang.