Breaking

Post Top Ad

Your Ad Spot

Selasa, 27 Februari 2018

Rapor Merah Transfer, Chelsea Belum Aman


Rapor Merah Transfer, Chelsea Belum Aman - Tengah musim berlalu, rasanya terlalu gegabah untuk menyebut Chelsea sedang dalam mode krisis. Mereka duduk di empat besar Liga Primer Inggris, masih berkompetisi di Piala FA dan Liga Champions, dan cuma tersingkir dari Piala Liga. Situasi yang jauh lebih positif ketimbang tragedi dua musim lalu.

Namun, ibarat tingkatan status dalam kebencanaan alam, Chelsea boleh dikatakan sedang dalam tahap waspada. Ada sejumlah pertanda, baik terpantau secara visual maupun tidak, yang berpotensi menimbulkan bencana. Performa Chelsea di awal tahun 2018 menjadi yang salah satu gejala yang paling gampang dilihat.

Sejak pergantian tahun, The Blues tercatat baru mengemas empat kemenangan di waktu normal dari 12 laga di berbagai kompetisi. Bahkan terdapat dua kekalahan beruntun nan telak ketika dipermalukan Bournemouth (3-0) dan Watford (4-1) pada awal Februari. Rangkaian hasil tak memuaskan itu memicu rumor pemecatan Antonio Conte.

Kemenangan atas West Bromwich Albion (3-0) dan Hull City (4-0) dalam dua partai terkini memberikan angin segar bagi Conte, namun tidak lantas menghapus awan mendung di Stamford Bridge. Masih ada raut wajah cemas dari para pemain Chelsea dan terutama dari sang manajer Conte.

"Saya kesulitan dalam meyakinkan klub membeli pemain. Dalam hal ini, saya harus meningkatkan kemampuan. Saya harus belajar dari manajer lain. Saya harus belajar lebih banyak lagi pada manajer yang piawai dalam membujuk klub menghabiskan uang dan membeli pemain top," kata Conte beberapa waktu lalu.

Pernyataan Conte tersebut seperti mengonfirmasi sumber permasalahan Chelsea. Ya, ada pengekangan terhadap sang manajer oleh klubnya sendiri. Conte boleh berencana di bursa transfer, tapi direksi klub yang menentukan. Ketiadaan sinergi antara manajer dan klub ini mengakibatkan aktivitas jual-beli pemain Chelsea di musim 2017/18 tidak bisa dibilang sukses.


Ambil contoh Diego Costa dan Nemanja Matic yang ditukar Alvaro Morata dan Tiemoue Bakayoko. Sumbangsih kedua pemain baru itu terbukti tidak sebanding dengan investasi yang dilakukan. Pekan lalu, Bakayoko disorot tajam karena lebih mengandalkan okol ketimbang akal yang berujung pada kartu merah kontra Watford.

Belakangan, blunder transfer Chelsea tampaknya terus berlanjut. Michy Batshuayi, yang dilepas Januari lalu karena tidak dipakai Conte, ternyata langsung meledak dalam masa peminjamannya di Borussia Dortmund. Sudah lima gol dan satu assist diceploskannya dalam tiga laga perdana!

Beruntung, Olivier Giroud yang datang sebagai penggantinya juga sudah mulai panas dengan mengemas satu gol dan tiga assist. Namun dengan usia yang sudah menyentuh 31 tahun, sulit bagi Giroud untuk menjadi solusi jangka panjang di lini depan.

Seiring dengan buruknya rapor transfer Chelsea, performa di lapangan sudah pasti terkena imbas. Eden Hazard dkk. -- yang musim lalu tampil luar biasa dengan menjuarai Liga Primer -- kini malah sibuk menjaga posisi empat besar. Jarak 19 poin dengan pemuncak klasemen Manchester City mustahil dikejar.

Di Liga Champions, rintangan superberat menanti di babak 16 besar dalam wujud Barcelona, dimulai dengan leg pertama di Stamford Bridge, Selasa (20/2) depan. Setelah itu berlanjut dengan bigmatch beruntun kontra Manchester United dan Manchester City yang akan menguras fisik dan mental.

Praktis, Piala FA menjadi satu-satunya peluang paling realistis bagi Chelsea agar tidak berstatus tanpa gelar di akhir musim ini. Itu pun tak mudah karena tim-tim besar lain juga punya motif serupa di Piala FA. Ingat, Chelsea sempat dipaksa melakoni laga replay saat melawan Norwich City di babak ketiga.

Situasi tidak ideal ini barangkali bisa dihindari andai sejak awal Conte diberikan keleluasaan seperti Pep Guardiola di Manchester City atau Jose Mourinho di Manchester United. Meski terkesan salah urus, manajemen Chelsea tak sepenuhnya keliru. Mereka tentu saja punya pertimbangannya sendiri, salah satunya adalah adanya perubahan model bisnis Chelsea.

The Blues memang masih jor-joran belanja pemain, tapi dalam beberapa tahun terakhir mereka mengimbanginya dengan rutin melego pemain dengan harga tinggi, seperti Romelu Lukaku, David Luiz (yang kemudian dibeli kembali), Andre Schurrle, Oscar, Matic, dan Costa. Keseimbangan seperti ini mutlak diperlukan demi terciptanya kondisi finansial klub yang sehat.

Bagaimanapun juga, sebagai tim raksasa dengan ambisi besar, Chelsea juga harus berani berkompromi dengan situasi saat ini. Investasi besar-besaran di jendela transfer bukan hal tabu, namun dengan catatan hal itu harus konsisten untuk memenuhi kebutuhan sang manajer.

"Saya pikir, saya adalah tipe pelatih yang bisa meningkatkan kualitas pemain dari enam menjadi delapan. Jika saya punya pemain dengan kualitas delapan, saya bisa meningkatkannya menjadi sepuluh," kata Conte.

Mari menunggu apakah Conte diizinkan untuk merekrut pemain dengan kualitas delapan tersebut pada musim panas nanti. Atau jangan-jangan, Conte tidak perlu repot-repot melakukannya lantaran ia sudah tidak lagi duduk di kursi panas Stamford Bridge.

Sekian artikel kami kali ini,semoga artikel ini bisa bermaanfaat.Dan jika masih ada yang perlu dibantu untuk pendaftaran bermain diagen kami bisa langsung menghubungi live chat kami atau jika masih belum dimengerti bisa langsung menghubungi kami di live chat kami sekarang juga
atau bisa langsung hubungi kami di Contact Di Bawah Ini :

BBM : D8B84EE1
Line id : agens1288
WhatsApp : 0878-6720-2559

Follow Juga Akun Official Kami yaa :
Twitter : @agens1288
Facebook Official : https://www.facebook.com/agens128.official/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

AGENS128

Pages